Pengalaman Berkesan Mengorganisir Kepanitiaan CERIA 2025

Ramah Tamah dengan Wakil Rektor II

Oleh: Besse Syakirah Rahmah, NIM I011231220, Peternakan

“Selalu ada harga dalam sebuah proses. Nikmati saja lelah-lelah itu. Lebarkan lagi rasa sabar itu. Semua yang kau investasikan untuk menjadikan dirimu serupa yang kau impikan, mungkin tidak akan selalu berjalan lancar. Tapi, gelombang-gelombang itu yang nanti bisa kau ceritakan.” (Boy Chandra)

Besse Syakirah

Saya percaya bahwa apa yang terjadi hari ini tidak akan terjadi lagi besok hari. Mungkin kita bisa mengulang keadaan yang sama. Namun, suasananya tidak akan pernah sama. Sama halnya dengan Ramadan tahun ini. Alhamdulillah, tahun ini kami masih dipertemukan dengan bulan Ramadan dan alhamdulillah-nya lagi, sebab dalam Ramadan kali ini saya diberikan ruang untuk belajar dan berkembang. Saya diamanahkan menjadi Ketua Panitia dalam kegiatan Buka Puasa Bersama dan Volunteer Gathering Pusat Disabilitas UNHAS pada acara CERIA: Cerita Relawan, Iftar Inklusi dan Aksesibel.

Awal Perjalanan
Saat pembentukan panitia, awalnya saya berpikir mereka hanya bercanda karena mereka salah menulis nama saya. “Besse Syarika” terpampang jelas di papan tulis dan ekspresi mereka juga tidak terlihat serius. Namun, karena miskomunikasi, saya harus menerima amanah ini dengan tanggung jawab. Oke, here we go.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar buka bersama lalu pulang seperti kegiatan bukber pada umumnya. Ada banyak agenda yang telah kami rancang untuk memeriahkan kegiatan ini. Untuk itu, kami benar-benar latihan secara intensif pada malam Sabtu. Cukup hectic karena tata letak persembahan drama baru kami atur sedemikian rupa, pembaca puisi yang harus bolak-balik karena double job serta juru bahasa isyarat dan teman tuli yang juga sibuk melatih talent untuk perform lagu bahasa isyarat.

Di sela-sela ke-hectic-an itu, Kak Ishak memanggil saya untuk mengobrol, “Besse, besok itu ulang tahunnya Bunda.” Mendengar hal tersebut seketika membuat saya pun girang dan sangat excited untuk kegiatan besok. Kak Ishak pun meminta saya untuk menyiapkan konsep mengenai ulang tahun Bunda besok.

Menjelang Acara
Menjelang Acara dimulai

Kejutan untuk Bunda
Malam itu, setelah Kak Ishak dan Bunda pulang, saya memberi tahu teman-teman panitia bahwa besok adalah ulang tahun Bunda. Kami pun memikirkan konsep apa yang cocok untuk besok dan Alya pun mengeluarkan idenya, “Bagaimana kalau kita buat video saja. Video ucapan selamat ulang tahun terus kita tambahkan foto dan video yang ada mukanya Bunda.” Mendengar ide brilian Alya, kami pun sontak setuju dan mulai take video. Ada yang menggunakan bahasa Indonesia, Jepang, Inggris, Arab, bahkan Korea hahaha. Ada teman-teman yang take video dari tempat masing-masing dan ada juga yang take video di lokasi bukber.

Setelah latihan dan take video, kami pulang ke tempat masing-masing untuk istirahat. Setibanya saya di kos-kosan, saya tidak bisa tidur, mungkin karena saking deg-degan yang bahkan membuat saya baru bisa memejamkan mata setelah sholat subuh.

Hari-H
And damn! Saya terlambat bangun. Padahal, semalam sebelum pulang saya memberi tahu teman-teman panitia agar datang lebih awal agar bisa gladi bersih. And see? Justru yang terlambat adalah saya sendiri. So, untuk mengejar waktu saya segera bangun, mandi dan bersiap-siap ke Pusat Disabilitas Unhas (Pusdis Unhas).

Sesampainya saya di Pusdis ternyata keadaan di sana masih berantakan. Masih banyak talent yang belum datang. Padahal, jam sudah menunjukkan pukul 11.00 WITA sementara acara dimulai pukul 14.00 WITA. Maka sembari menunggu para talent dan panitia datang, kami latihan lagu isyarat guna memantapkan persembahan nanti sore.

Setelah latihan lagu bahasa isyarat, saya bergeser latihan menjadi moderator untuk Talkshow bersama Ara. Ini pertama kalinya saya dan Ara menjadi moderator talkshow, paling tidak hanya jadi moderator di kelas saat presentasi. Awalnya saya ragu, tetapi teman-teman selalu meyakinkan saya untuk berani. “Ihh, tidak kutahu saya beginian,” ujar saya dengan nada ragu dan cemas. “Tidak apa-apa, belajar toh,” kata teman-teman dengan nada meyakinkan. Sejujurnya menjadi moderator untuk acara besar seperti ini benar-benar menjadi tantangan baru bagi saya.

Menuju Lokasi Acara
Pukul 12.00 WITA tepat sebelum adzan dzuhur, beberapa dari kami sudah beranjak lebih dahulu ke lokasi bukber. Saya dan Ara berjalan bersama ke lokasi. Di dalam hotel, saya melihat ada papan bertuliskan “Pusat Disabilitas Unhas” sontak saya memanggil Ara untuk singgah berswafoto, “Ara, ayo foto dulu.” Cekrek-cekrek. Oke, nice.

Besse dan Tiara
Tiara dan Besse: Pemandu Talkshow

Setelah berfoto-foto, kami masuk ke dalam ruangan untuk mengecek situasi lalu pergi sholat dzuhur dan kembali ke lokasi untuk melakukan gladi bersih. Satu persatu panitia dan teman relawan sudah tiba di lokasi. Saya dan Ara masih sibuk briefing menjadi moderator serta menyusun kata-kata untuk sambutan ketua panitia nanti. “Ara, bagaimana ini kata-katanya? Ara, bagus ji ini kata-kataku? Ara, apa lagi bagus kusambungkan ini? Ara, cocokmi kah?” tanya saya bertubi-tubi kepada Ara yang disertai nada keluh kesah.

Tibalah saatnya acara ini dimulai, ya meskipun sedikit agak ngaret hehe. MC membuka acara dan kami mengucapkan basmalah bersama-sama. “Bismillahirrahmanirrahim”. Saat MC mengatakan “Laporan ketua panitia”, dalam hati saya hanya bisa bilang,

“Ya Allah, setelah ini saya lagi naik.”

Saya naik ke podium sambil membawa teks. Meskipun membawa teks, saya masih sangat gugup sebab ini pertama kalinya saya berbicara di depan orang banyak. Ada banyak hal yang ingin saya sampaikan di hari itu. Namun, entah mengapa otak dan mulut saya tiba-tiba tidak dapat diajak berkompromi. Sambutan saya hari itu sangat singkat. But that’s okay, this is good.

Berbagai Persembahan
Acara formal berlangsung dengan lancar. Setelah acara formal, MC langsung beralih ke acara non formal. Saatnya teman-teman talent untuk menampilkan persembahan pertama, yaitu drama. Namun, Taufik, salah satu talent tiba-tiba tidak ada di lokasi karena harus menemani Alif untuk salat di lantai atas. Panik? Of course. Maka dengan segala kepanikan, saya segera berlari ke lantai 3 untuk menggantikan Taufik yang sedang menjaga Alif.

Namun, chaos moment tidak hanya sampai disitu karena ternyata setelah penampilan drama adalah Talkshow sedangkan saya berperan sebagai moderator jadi Ara mengambil alih untuk beberapa menit dan saya naik bersamaan dengan narasumber. Talkshow ini diisi oleh Kak Agum dan Kak Tenri sebagai narasumber. Kedua narasumber merupakan juga relawan pusat disabilitas yang menulis tesis mengenai pengalaman serta tantangan yang mereka hadapi selama bergabung menjadi relawan difabel.

Jujur saat menjadi moderator saya benar-benar merasa menjadi beban. Sebagian besar Ara-lah yang mengambil alih pembicaraan, sedangkan saya hanya membacakan pertanyaan. Sepertinya di kegiatan berikutnya saya harus jadi moderator lagi agar bisa ‘improve’ dan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Momen Spesial
Setelah talkshow, acara dilanjutkan dengan diskusi kerelawanan yang dipimpin oleh Kak Fitrah dan Bunda Ida. Diskusi ini membahas mengenai agenda divisi kerelawanan di tahun 2025. Setelah diskusi, penampilan selanjutnya adalah pembacaan puisi oleh Alya, Sulis dan Jun. Habis puisi terbitlah penampilan yang paling saya tunggu. Yap! penampilan lagu bahasa isyarat.

Sedikit cerita, dibalik penampilan ini kami memilih beberapa lagu yang cocok dan akhirnya kami memilih lagu berjudul Syukur oleh band Ungu dan latihan di H-2 acara. Bahkan, sempat saat latihan Bunda menangis haru karena melihat Kak Fitrah yang begitu menghayati lagu ini.

Setelah penampilan lagu isyarat saatnya special performance, yaitu penampilan lagu Ramadhan Tiba dan Dunia Tipu-Tipu untuk kejutan ulang tahun Bunda. Sembari menonton video ucapan, kami menyanyikan lagu Dunia Tipu-Tipu versi bahasa isyarat. Di akhir lagu, kami semua berkumpul dan memeluk hangat Bunda. Lirik “Janji Takkan Kemana-Mana” akan bergema sampai selamanya.

Berbagai Kejutan untuk Bundan Ulang Tahun

Ramah Tamah
Setelah semua orang menyeka air matanya, acara dilanjutkan dengan sesi Ramah Tamah dan Hikmah Ramadhan. Prof. Subhan selaku WR 2 dan lainnya membersamai kami dalam diskusi mengenai pendidikan inklusi di lingkungan kampus. Tidak lama adzan magrib pun berkumandang menandakan waktu berbuka telah tiba. Semua tamu pun segera menikmati hidangan yang tersedia.

Karena tidak kebagian kursi kosong di luar, saya dan Ara hanya mengambil takjil terlebih dahulu lalu masuk ke dalam untuk berbuka. “Oh, ternyata moderator VIP ya. Tempat makannya beda ruangan wkwk,” canda Kak Halim dan Ilham yang lewat untuk pergi shalat maghrib.

Setelah shalat maghrib, kegiatan selanjutnya dilanjutkan dengan euphoria part 2. Kak Ishak masuk ke ruangan dan tak lupa dengan memegang kue berjalan ke arah Bunda. “Hari Ini. Hari yang kau tunggu, bertambah satu tahun usiamu, bahagialah selalu.”

Akhir yang Manis
Akhir dari kegiatan ini adalah foto bersama dan karaoke tipis-tipis. Lagu Merakit oleh Yura Yunita kembali diputar, sepertinya lagu merakit ini sudah menjadi ‘National Anthem‘ dari Pusdis. Terima kasih Yura sudah melahirkan lagu ini. Sembari teman-teman yang lain berfoto-foto ria, saya mengambil nasi untuk makan malam.

Satu hal yang juga menarik perhatian adalah tim Kolombus (Kelompok Bungkus-Bungkus). Katanya, mending bungkus sih daripada mubazir. Setelah kenyang dan lelah karaokean, kami semua kembali ke Pusdis.

Terima Kasih
Saya sebagai Ketua Panitia sangat berterima kasih atas dukungan dari Rektorat khususnya WR 4, Prof. Dr. Eng. Ir. Adi Maulana, ST MPhil, Kak Ishak dan Bunda Ida, Staf Pusdis, JBI, teman-teman Panitia yang sudah bekerja keras, Teman Relawan, Tamu Undangan, Media Partner dan semua yang telah berpartisipasi dan turut memeriahkan kegiatan CERIA 2025. Mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kelalaian lain yang saya perbuat. Semoga kita bisa bertemu di kegiatan lain yang lebih ceria lagi.

Kabar Terkini

Accessibility
Font Size
Line Height
Letter Spacing
×
GDPR Notice:

This plugin uses cookies to enhance your experience and provide personalized accessibility settings. These cookies are stored in your browser and allow us to remember your preferences for font size, color schemes, and other accessibility features. By using this plugin, you consent to the use of cookies for these purposes. You can delete or block cookies in your browser settings at any time. Please note that doing so may affect your experience on the site.