Oleh: Tim Panitia Penerimaan Maba Disabilitas Pusat Disabilitas Unhas 2025
Kepada Yth:
Pendaftar jalur afirmasi disabilitas Universitas Hasanuddin,
Kami mengucapkan selamat atas keberhasilan Anda melewati asesmen pertama dengan baik. Menjelang pelaksanaan asesmen kedua yang dijadwalkan pada 11 Juni 2025, kami ingin memastikan kembali kebutuhan akomodasi khusus yang Anda perlukan selama proses tersebut, berdasarkan data yang telah Anda isi sebelumnya. Kehadiran orang tua atau wali kalian diwajibkan.
Mohon untuk menginformasikan detail pendampingan apa yang Anda butuhkan, misalnya pendamping mobilitas atau pendamping komunikasi. Sertakan juga jumlah pendamping yang diperlukan serta apakah Anda akan membawa pendamping pribadi atau membutuhkan pendamping dari Pusat Disabilitas Unhas.
Informasi ini sangat penting agar kami dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, sehingga pelaksanaan asesmen dapat berjalan lancar dan nyaman bagi Anda.
Kami menunggu konfirmasi Anda paling lambat 10 Juni 2025 (melalui panitia, 085399952236). Terima kasih atas perhatian dan kerja sama Anda.
Salam hormat,
Panitia Jalur Afirmasi Disabilitas
Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin

Bionote Bakal Calon Mahasiswa DIsabilitas
1) Kesya Pattipeiluhu
Kesya Pattipeiluhu adalah perempuan yang mengalami Disabilitas Sensorik Pendengaran (Tuli), lahir pada 22 Desember 2005 di Ambon. Ia bersekolah di SMKN 5 Ambon dengan nomor induk siswa nasional 0056524543 dan berminat belajar di bidang teknik, mendaftar di jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Administrasi Publik. Kesya menggunakan alat bantu dengar dan implan koklea, serta mendapatkan dukungan pendanaan besar dari keluarganya. Meskipun kemampuannya dalam membaca, menulis, dan mengoperasikan teknologi digital masih kurang lancar, ia bersedia belajar dengan sungguh-sungguh dan memiliki prestasi sebagai atlet.
2) Rizky Hosea
Rizky Hosea, seorang perempuan, juga mengalami Disabilitas Pendengaran (Tuli). Ia tertarik untuk belajar di bidang Bahasa dan Budaya, khususnya di jurusan Sastra Indonesia. Rizky mendapatkan dukungan berupa pendampingan di kelas. Dalam proses wawancara, ia berharap mendapatkan akomodasi pendampingan. Ia memiliki bakat dalam tari dan menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. Rizky telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak lahir.
3) Mercy
Mercy adalah perempuan yang mengalami Disabilitas Pendengaran (Tuli). Ia memiliki minat untuk belajar di bidang manajemen dan telah mendaftar di jurusan Manajemen. Mercy menerima dukungan antar jemput dan peralatan belajar. Dalam wawancara, ia membutuhkan akomodasi pendampingan karena belum sepenuhnya memahami cara belajar di Unhas. Sebagai seorang atlet, ia memiliki bakat dalam bidang olahraga. Cara belajarnya di sekolah melibatkan penggunaan bahasa isyarat, dan ia telah mengalami disabilitas ini sejak lahir.
4) Muh Luqman Syaikhah
Muh Luqman Syaikhah adalah seorang laki-laki dengan kondisi Disabilitas Sensorik Penglihatan (Low Vision). Ia memiliki minat untuk belajar di bidang ilmu vokasi dan telah mendaftar di jurusan Manajemen dan Agribisnis. Luqman menerima dukungan pendanaan dan antar jemput. Selama wawancara, ia membutuhkan akomodasi pendampingan. Ia memiliki kekhawatiran terhadap bullying dan bakat di bidang futsal netra. Luqman menggunakan alat bantu seperti pembaca layar dalam aktivitas sehari-harinya dan telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak lahir.
5) Fathin Zahran
Fathin Zahran adalah laki-laki yang juga mengalami Disabilitas Sensorik Penglihatan (Low Vision). Ia berminat untuk belajar di bidang ilmu sosial, mendaftar di jurusan Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Sejarah. Fathin menerima dukungan berupa pendanaan dan antar jemput. Dalam wawancara, ia memerlukan akomodasi pendampingan dan pelatihan yang berkaitan dengan aksesibilitas. Ia aktif dalam organisasi masjid dan pernah menjadi MC untuk acara keagamaan. Fathin telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak usia 5 tahun.
6) Andi Siti Aisyah Assyaroh Fudail
Andi Siti Aisyah Assyaroh Fudail adalah seorang perempuan yang mengalami Disabilitas Fisik akibat Brachial Plexus Injury (BPI). Ia memiliki minat untuk belajar di bidang ilmu sosial, khususnya di jurusan Administrasi Publik. Siti menerima dukungan pendanaan dan peralatan belajar. Dalam wawancara, ia tidak memerlukan akomodasi khusus. Siti pernah menjabat sebagai ketua OSIS dan ingin mengembangkan keterampilan publik speaking saat berkuliah. Ia telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak 2017.
7) Amrina Rosada
Amrina Rosada adalah perempuan yang mengalami Disabilitas Fisik akibat gangguan sistem gerak dari pinggang ke bawah. Ia memiliki minat untuk belajar di bidang ilmu sosial dan telah mendaftar di jurusan Ilmu Komunikasi dan Sastra Jepang. Amrina menerima dukungan berupa pendanaan dan peralatan belajar. Kebutuhan wawancaranya meliputi aksesibilitas ruang. Ia memiliki bakat dalam seni, terutama membaca dan menciptakan puisi, dan berharap dapat mengembangkan bakatnya di Unhas. Amrina telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak lahir.
8) Suci Rahmawati Rusli
Suci Rahmawati Rusli adalah seorang perempuan dengan kondisi Disabilitas Fisik akibat cerebral palsy ringan. Ia berminat untuk belajar di bidang ilmu sosial, khususnya di jurusan Ilmu Komunikasi dan Sastra Indonesia. Suci menerima dukungan antar jemput dan pendamping mobilitas. Dalam wawancara, ia membutuhkan akomodasi khusus untuk kecemasan dan diet tertentu. Ia memiliki prestasi sebagai juara lomba mendongeng dan perwakilan provinsi. Suci menggunakan alat bantu dan aksesibilitas yang layak dalam cara belajarnya. Ia telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak lahir.
9) Ashaq Fauzil
Ashaq Fauzil adalah seorang laki-laki yang mengalami Disabilitas Fisik akibat spina bifida. Ia memiliki minat untuk belajar di bidang teknik dan telah mendaftar di jurusan Sistem Informatika dan Teknik Informatika. Ashaq menerima dukungan pendanaan dan dukungan moral. Dalam wawancara, ia membutuhkan akomodasi pendampingan. Ia memiliki bakat bermain catur dan menggunakan kursi roda dalam aktivitas sehari-harinya. Ashaq telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak November 2007.
10) Aisyah Salsabila
Aisyah Salsabila adalah perempuan yang mengalami Disabilitas Mental (Autistik). Ia memiliki minat belajar di bidang ilmu sosial dan telah mendaftar di jurusan Ilmu Komunikasi dan Administrasi Publik. Aisyah menerima dukungan berupa pendanaan, antar jemput, dan bantuan dari shadow teacher. Dalam wawancara, ia memerlukan akomodasi pendampingan. Lingkungan yang inklusif menjadi perhatian khusus baginya. Aisyah memiliki prestasi dalam tahfiz juz 30 dan dibantu oleh guru pendamping dalam proses belajarnya. Ia telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak lahir.
11) Satria Fajar Ananda
Satria Fajar Ananda adalah seorang laki-laki yang mengalami Disabilitas Mental (ADHD). Ia berminat untuk belajar di bidang teknik informatika, mendaftar di jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer. Satria menerima dukungan pendanaan dan bantuan dari shadow teacher. Dalam wawancara, ia memerlukan akomodasi pendampingan. Ia mengalami gangguan dalam komunikasi dan memiliki ketertarikan terhadap IT. Satria telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak lahir.
12) Siti Rachmawati
Siti Rachmawati adalah seorang perempuan yang mengalami Disabilitas Mental. Ia berminat untuk belajar di bidang ilmu sosial dan telah mendaftar di jurusan Ilmu Sosial serta Ilmu Hukum. Siti menerima dukungan pendanaan dan antar-jemput dari keluarganya. Dalam wawancara, ia memerlukan perhatian khusus terkait kecemasan mental yang dialaminya. Siti memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan percaya bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkembang. Ia telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak SMP.
13) Nur Alim Rahmat Samudra Amrul
Nur Alim Rahmat Samudra Amrul adalah laki-laki yang mengalami Disabilitas Intelektual. Ia memiliki minat untuk belajar di bidang ilmu vokasi, khususnya di jurusan Vokasi Sosial. Nur menerima dukungan berupa les privat. Dalam wawancara, ia memerlukan akomodasi pendampingan. Situasi disabilitas menjadi perhatian khusus baginya. Ia belajar di rumah dengan saudara-saudara dan telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak lahir.
14) Nadia Zahra Khairunnisya
Nadia Zahra Khairunnisya adalah perempuan yang juga mengalami Disabilitas Intelektual. Ia berminat untuk belajar di bidang ilmu vokasi, khususnya di jurusan Vokasi Sosial. Nadia menerima dukungan berupa les privat. Dalam wawancara, ia memerlukan akomodasi pendampingan. Nadia memiliki tourette syndrome, yang menjadi perhatian khusus bagi lingkungannya. Ia ingin menambah pengetahuan dan tidak menggunakan alat bantu dalam proses belajarnya. Nadia telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak lahir.
15) Nur Aisyah Syahrani
Nur Aisyah Syahrani adalah perempuan yang mengalami Disabilitas Intelektual. Ia memiliki minat untuk belajar di bidang ilmu vokasi, khususnya di jurusan Vokasi dan Sosial. Nur menerima dukungan berupa les privat. Dalam wawancara, ia memerlukan akomodasi pendampingan. Ia berusaha untuk belajar lebih baik dan ingin menjadi lebih mandiri. Cara belajarnya melibatkan pengulangan pelajaran. Nur telah mengalami kondisi disabilitas ini sejak lahir.



